Strategi Dua Kaki: Cara Cerdas Menggunakan Marketplace dan Website Toko Online Secara Bersamaan untuk Dominasi Pasar

untitled design (84)

Kamu pasti sering mendengar perdebatan ini: lebih baik jualan di marketplace atau bikin website toko online sendiri? Sebagian bilang marketplace lebih praktis karena sudah ramai , sebagian lagi bilang website lebih profesional karena itu “rumah” brand-mu sendiri.  

Bagaimana kalau jawabannya bukan “pilih salah satu”, tapi “pakai keduanya”?

Selamat datang di “Strategi Dua Kaki”, sebuah cara cerdas yang memandang marketplace dan website bukan sebagai musuh, melainkan sebagai partner yang saling melengkapi. Anggap saja marketplace adalah “mal” tempat kamu menjaring pelanggan baru, sementara website adalah “butik eksklusif” tempat kamu mengubah mereka menjadi pelanggan setia.

Dengan menggabungkan kekuatan keduanya, kamu tidak hanya sekadar jualan, tapi sedang membangun sebuah kerajaan bisnis yang tangguh dan sulit ditiru. Yuk, kita bedah caranya!

Kaki Pertama: Marketplace sebagai Mesin Pencari Pelanggan

Di awal perjalanan bisnismu, marketplace adalah senjata utamamu. Peran strategisnya bukan cuma untuk jualan, tapi untuk mengakuisisi pelanggan dan melakukan riset pasar dengan biaya super efisien.

Manfaatkan Jangkauan Raksasa untuk Menjaring Pembeli Baru

Keuntungan terbesar marketplace adalah akses instan ke jutaan pengguna yang memang sudah niat belanja. Bagi brand baru atau UMKM, ini adalah jalan pintas untuk dikenal konsumen dari seluruh penjuru Indonesia tanpa harus bakar uang untuk iklan besar-besaran.  

Ada satu kekuatan psikologis di sini yang disebut “Efek Transfer Kepercayaan”. Pelanggan baru mungkin ragu membeli dari website yang belum pernah mereka dengar. Tapi, mereka percaya pada nama besar seperti Tokopedia atau Shopee. Saat kamu berjualan di sana, kamu “meminjam” kepercayaan itu. Transaksi pertama jadi lebih mudah terjadi karena ada jaminan dari platform besar.  

Jadikan Lapakmu Laboratorium Riset Paling Murah

Marketplace adalah laboratorium bisnismu. Kamu bisa mengintip strategi kompetitor, mulai dari cara mereka menamai produk, menetapkan harga, sampai membaca ulasan untuk tahu apa kelemahan produk mereka.  

Kamu juga bisa menguji produk baru (Minimum Viable Product) dengan risiko rendah. Lihat respons pasar, kumpulkan ulasan, dan dapatkan masukan berharga sebelum memproduksinya secara massal. Biaya komisi yang kamu bayarkan? Anggap saja itu biaya riset pasar yang jauh lebih murah.

Kaki Kedua: Website sebagai Rumah Brand dan Pangkalan Pelanggan Setia

Setelah mendapatkan pelanggan awal dari marketplace, saatnya membangun “Kaki Kedua”: website toko online-mu sendiri. Ini bukan sekadar toko cadangan, tapi pusat dari seluruh duniamu.

Sulap Momen Unboxing Jadi Senjata Pemasaran

Momen saat pelanggan membuka paket (unboxing) adalah interaksi fisik pertama mereka dengan brand-mu. Jadikan momen ini spesial.

  • Gunakan Kemasan Bermerek: Hindari kardus cokelat polos. Gunakan kotak, selotip, atau bahkan kertas tisu dengan logo brand-mu. Ini membuat brand-mu terlihat profesional dan mudah diingat, tak peduli pelanggan membeli dari mana.
  • Perhatikan Presentasi: Tata produk di dalam kotak dengan rapi. Sentuhan kecil ini menunjukkan bahwa kamu peduli pada detail dan kualitas.

Sisipkan ‘Surat Cinta’ di Dalam Paket (Packaging Inserts)

Packaging inserts adalah alat pemasaran berbiaya rendah dengan dampak luar biasa untuk membangun jembatan dari dunia fisik ke dunia digitalmu.

  • Kartu Terima Kasih dengan QR Code: Ucapkan terima kasih dan sertakan QR code yang mengarah ke website-mu.
  • Voucher Diskon Eksklusif: Berikan voucher diskon yang hanya bisa digunakan untuk pembelian berikutnya di website. Ini adalah insentif paling kuat untuk “menculik” mereka.
  • Sampel Produk Gratis: Sisipkan sampel produk lain untuk memperkenalkan koleksimu dan mendorong cross-selling di website.
  • Undangan Komunitas: Ajak mereka untuk bergabung dengan daftar email VIP atau grup media sosial eksklusifmu untuk mendapatkan info dan promo spesial.  

Mengatur Lalu Lintas: Arahkan Pelanggan ke Tempat yang Tepat

Gunakan media sosialmu sebagai “pengatur lalu lintas” yang cerdas untuk mengarahkan audiens ke kanal yang paling efektif.  

  • Pelanggan Baru? Arahkan ke Marketplace: Saat menargetkan audiens baru yang belum kenal brand-mu (misalnya lewat iklan), arahkan mereka ke lapak marketplace. Ini akan mengurangi keraguan mereka dan mempermudah terjadinya transaksi pertama berkat faktor kepercayaan pada marketplace.  
  • Sudah Kenal Brand-mu? Ajak ke Website: Untuk pengikut setia atau pelanggan yang pernah membeli, arahkan mereka langsung ke website-mu. Di sana, kamu bisa memperdalam hubungan, menceritakan kisah brand, dan mendapatkan margin profit yang lebih tinggi.  

Kesimpulan: Saatnya Membangun Kerajaan Bisnismu

Berhenti berpikir “marketplace ATAU website”. Mulailah berpikir “marketplace DAN website”. Gunakan marketplace untuk menjaring audiens, dan gunakan website-mu untuk memiliki hubungan dengan mereka. Dengan Strategi Dua Kaki ini, kamu tidak hanya membangun toko online, tapi membangun sebuah aset bisnis yang nilainya terus bertumbuh. Jadi, sudah siap untuk berhenti sekadar jualan dan mulai membangun kerajaan brand-mu?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *